Jumat, Maret 13, 2009

Namamu terukir dihatiku

Matahari pagi menyinari kebun dengan lembutnya. Burung-burung riang bercuit-cuit pd dahan dahan pohon yang rindang. Hari memang masih pagi, kebun yang ada di belakang bibi Nela memang sangat indah karena selalu di rawat oleh Pak Tukang Kebun.
Pagi cerah penuh simfoni, alam tampak menggugah pikiran Atila yang tengah duduk di kamarnya di loteng karena memikirkan nasibnya yang harus menikah di masa mudanya dengan Jiro yang belum begitu ia kenal.
Semua dilakukannya karena Jiro ingin mendapatkan warisan supaya bisa membiayai riset-risetnya di bidang kedokteran. Harga yang harus mereka bayar adalah perkawinan hasil rancangan orang tua masing-masing yang ingin bersatu demi kekuasan serta uang.
Setelah menikah, Atila baru tahu bahwa Jiro memusuhi perempuan sebab dahulu ia pernah dikhianati oleh gadisnya. Lebih gawat lagi, dia ternyata sama sekali tidak mencintainya. Selama berbulan-bulan suaminya tidak pernah memperhatikannya. Sebaliknya teman kuliahnya dan teman Jiro banyak yang naksir Atila. Walau tidak cinta, ternyata Jiro cemburu ketika mendapati bukti bukti bahwa Rio dan Dani telah mencoba merayu Atila. Dia marah dan bertekad menceraikan Atila yang belia dan juga masih perawan.
Atila dituduh ibunya kurang memperhatikan suami. Dia merasa tertekan sekali sebab Jiro yang menuduhnya tidak setia. Akhirnya keadaan tidak tertahankan lagi bagi Atila mengambil keputusan yang nekat, sementara Jiro malah dekat dengan Mona.
Karena Atila terlalu memikirkan masalah ini, akhirnya dia jatuh sakit. Mengetahui keadaan ini Jiro langsung panik lantas dia menjenguk Atila dan menjelaskan bahwa Mona adalah sahabat karibnya yang dianggap sebagai adiknya sendiri.
Hari-haripun berlalu, akhirnya Atila sembuh. Pagi itu Atila berangkat kuliah, setelah selesai dia langsung pulang, namun dilihatnya surat yang ada di meja. Atila lalu membacanya. Ternyata surat itu dari Doni yang isinya bahwa hanyalah Atila yang akan selalu terukir di hati Doni. Ketika Atila sedang membaca, Jiro tiba-tiba muncul di hadapannya. Jiro merebut surat itu dan juga membacanya, terjadilah pertengkaran yang sangat hebat, di pertengkaran itu, Atila menumpahkan semua perasaannya. Akhirnya Jiro sadar dan meminta maaf pada Atila sambil berkata: “Aku tidak akan pernah membiarkan namamu terukir di hati orang lain, biarlah namamu terukir di hatiku untuk selamanya.”
Dan setelah berkata seperti itu mereka berpelukan dan berencana berbulan madu di luar negeri.
marga.T

melalui cerita ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa " keterbukaan dapat menyelesaikan masalah, tanpa keterbukaan biasanya masalah yang sebenarnya tidak rumit menjadi rumit, masalah kecil menjadi masalah yang besar sehinga malah tidak dapat terselesaikan. hal ini sering terjadi didalam hubungan rumah tangga, seringkali kita tidak terbuka terhadap pasangan, memendam perasaan dan keinginan. sehingga terjadi miss komunication yang seringkali berakhir kpd perceraian.

Tidak ada komentar: