
Dahulu kala hiduplah seekor ibu babi dengan tiga orang anaknya. Anak yang sulung sangat malas. Anak yang tengah sangat rakus dan kerjanya Cuma makan. Anak bungsunya sangat berbeda dengan kakak-kakaknya. Ia anak yang rajin bekerja. Suatu hari, ibu babi menyuruh ketiga anaknya hidup mandiri dan mendirikan rumah masing-masing. Si sulung tanpa mau bersusah payah membuat rumahnya dari jerami. Si tengah mendirikan rumahnya dari kayu karena tahu kalau rumah dari jerami akan hancur jika ada angin atau hujan. Setelah selesai, si bungsu berfikir kalau rumah dari kayu walau tahan angin atau hujan, namun dapat hancur jika dipukul, akhirnya si bungsu mendirikan rumah dari batu-bata.
Setelah selesai mendirikan rumah, ketiga anak babi itu mengunjungi ibunya. Ibu babi sangat bangga pada mereka. Menjelang senja tiba, mereka pamit kepada ibunya. Di tengah perjalanan tiba-tiba seekor serigala membuntuti mereka. Ketika sampai di depan pintu si sulung, ia langsung menendang pintu. Si sulung terkejutdan langsung mengunci pintunya, namun si serigala lebih cerdik dia meniup rumah jerami itu hingga rubuh akhirnya, si sulung berlari ke rumah si tengah dan langsung menguncinya, si serigala tidak habis akal, dia lalu memukuli rumah papan itu hingga hancur. Akhirnya, dengan sekuat tenaga mereka berlari ke rumah si bungsu dengan santainya. Si bungsu mengunci pintu. Beribu cara sudah ditempuh serigala namun gagal malah tubuhnya sakit semua dan akhirnya serigala pergi dan tidak pernah kembali lagi, sejak saat itu ketiga anak babi hidup bersama.
Suatu hari, ketiga anak babi pergi ke bukit untuk memetik apel. Tiba-tiba serigala muncul. Anak babi langsung naik ke pohon menyelamatkan diri. Serigala menunggu di bawah pohon tersebut karena tidak bisa memanjat. Si bungsu berfikir, lalu dia melemparkan sebuah apel ke arah serigala, serigalapun mengejar apel itu karena lapar dan saat itu juga, babi-babi itu melarikan diri.
Beberapa hari kemudian, serigala datang ke rumah si bungsu dengan membawa tangga. Serigala memanjat ke cerobong asap. Melihat hal itu si bungsu menyuruh si sulung menyalakan api di tungku. Si bungsu membawa kuali yang berisi air panas. Asap cerobong itu membuat pantat serigala kepanasan. Malang bagi serigala, ketika ingin melarikan diri dia terpeleset dan akhirnya masuk ke dalam kuali yang berisikan air mendidih itu, akhirnya serigala lari terbirit-birit karena kesakitan dan tak pernah kembali. Sejak saat itu ketiga anak babi menjadi tenang. Si sulung dan si tengah menjadi rajin, mereka hidup dengan mengolah ladang, ibu babi menjadi sangat bahagia. T.S. gramacon2000
Setelah selesai mendirikan rumah, ketiga anak babi itu mengunjungi ibunya. Ibu babi sangat bangga pada mereka. Menjelang senja tiba, mereka pamit kepada ibunya. Di tengah perjalanan tiba-tiba seekor serigala membuntuti mereka. Ketika sampai di depan pintu si sulung, ia langsung menendang pintu. Si sulung terkejutdan langsung mengunci pintunya, namun si serigala lebih cerdik dia meniup rumah jerami itu hingga rubuh akhirnya, si sulung berlari ke rumah si tengah dan langsung menguncinya, si serigala tidak habis akal, dia lalu memukuli rumah papan itu hingga hancur. Akhirnya, dengan sekuat tenaga mereka berlari ke rumah si bungsu dengan santainya. Si bungsu mengunci pintu. Beribu cara sudah ditempuh serigala namun gagal malah tubuhnya sakit semua dan akhirnya serigala pergi dan tidak pernah kembali lagi, sejak saat itu ketiga anak babi hidup bersama.
Suatu hari, ketiga anak babi pergi ke bukit untuk memetik apel. Tiba-tiba serigala muncul. Anak babi langsung naik ke pohon menyelamatkan diri. Serigala menunggu di bawah pohon tersebut karena tidak bisa memanjat. Si bungsu berfikir, lalu dia melemparkan sebuah apel ke arah serigala, serigalapun mengejar apel itu karena lapar dan saat itu juga, babi-babi itu melarikan diri.
Beberapa hari kemudian, serigala datang ke rumah si bungsu dengan membawa tangga. Serigala memanjat ke cerobong asap. Melihat hal itu si bungsu menyuruh si sulung menyalakan api di tungku. Si bungsu membawa kuali yang berisi air panas. Asap cerobong itu membuat pantat serigala kepanasan. Malang bagi serigala, ketika ingin melarikan diri dia terpeleset dan akhirnya masuk ke dalam kuali yang berisikan air mendidih itu, akhirnya serigala lari terbirit-birit karena kesakitan dan tak pernah kembali. Sejak saat itu ketiga anak babi menjadi tenang. Si sulung dan si tengah menjadi rajin, mereka hidup dengan mengolah ladang, ibu babi menjadi sangat bahagia. T.S. gramacon2000
Mungkin dari cerita diatas ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil sebagai tauladan hidup. bagaimana seharusnya didalam satu keluarga kita tidak boleh mementingkan diri sendiri. kita harus tolong-menolong baik dalam suka maupun sedih. saling melengkapi dalam setiap kekurangan dan kelimpahan. bagaimanapun "saudara" adalah orang2 yang harus kita utamakan. krn sampai akhir hayatpun kita akan saling membutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar