
Mintalah maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (Lukas 11;9)
Ada seorang anak jalanan sedang meminta-minta dipinggir jalan. Sedang anak kita dirumahpun juga meminta kepada kita untuk dibelikan mainan. Keduanya sama-sama meminta, tetapi ada suatu perbedaan. Anak jalanan itu datang hanya untuk memi9nta. Setelah kita memberikan uang, ia berterima kasih lalu pergi. Anak itu tidak ada hubungan pribadi dengan kita. Sedangkan anak kita dirumah datang kepada kita bukan melulu untuk meminta, kadang mereka datang untuk mengobrol atau bercanda dan duk\duk dipangkuan kita. Merasakan kehangatan dan kehadiran kita.
Banyak orang mengikuti ajaran Kristus, “Mintalah maka akan diberikan kepadamu”. Doa-doa mereka biasanya hanya berisi permintaan. Hanya itu. Merka lupa atau bahkan tidak mengerti bahwa anjuran “mintalah” ini hanya berlaku jika ada hubungan yang baik/akrab antara sipeminta dengan orang yang memberi.Biasanya suatu permintaan akan dipenuhi karena adanya hubungan yang akrab dan penuh kasih. Dari hubungan itu muncul saling pengertian. Seandainya permintaan itu belum / tidak dipenuhi, pasti sipeminta tidak akan kecewa. Karena ia tahu sahabat atau bapanya pasti mengupayakan yang terbaik baginya.
Begitupun yang terjadi dengan kita. Mari kita periksa kembalikehidupan doa kita. Apakah kita berdoa hanya jika ingin meminta sesuatu saja? Apakah doa kita hanya berisi daftar permintaan?, apakah dalam doa kita ada pujian dan percakapan dari hati kehati dengan Tuhan?Ketika kita datang kepada Tuhan, apakah kita datang sebagai anak? Atau sebagai pengemis? Kalau anda dan saya mengaku sebagai anak-anak Allah, mari kita datang kepadaNya dengan doa-doa kita yang penuh pujian, selalu ada percakapan dari hati kehati sehingga kita selalu merasa dekat denganNya. Kita boleh meminta, tetapi hendaklah kita jangan menjadi peminta-minta.
Ada seorang anak jalanan sedang meminta-minta dipinggir jalan. Sedang anak kita dirumahpun juga meminta kepada kita untuk dibelikan mainan. Keduanya sama-sama meminta, tetapi ada suatu perbedaan. Anak jalanan itu datang hanya untuk memi9nta. Setelah kita memberikan uang, ia berterima kasih lalu pergi. Anak itu tidak ada hubungan pribadi dengan kita. Sedangkan anak kita dirumah datang kepada kita bukan melulu untuk meminta, kadang mereka datang untuk mengobrol atau bercanda dan duk\duk dipangkuan kita. Merasakan kehangatan dan kehadiran kita.
Banyak orang mengikuti ajaran Kristus, “Mintalah maka akan diberikan kepadamu”. Doa-doa mereka biasanya hanya berisi permintaan. Hanya itu. Merka lupa atau bahkan tidak mengerti bahwa anjuran “mintalah” ini hanya berlaku jika ada hubungan yang baik/akrab antara sipeminta dengan orang yang memberi.Biasanya suatu permintaan akan dipenuhi karena adanya hubungan yang akrab dan penuh kasih. Dari hubungan itu muncul saling pengertian. Seandainya permintaan itu belum / tidak dipenuhi, pasti sipeminta tidak akan kecewa. Karena ia tahu sahabat atau bapanya pasti mengupayakan yang terbaik baginya.
Begitupun yang terjadi dengan kita. Mari kita periksa kembalikehidupan doa kita. Apakah kita berdoa hanya jika ingin meminta sesuatu saja? Apakah doa kita hanya berisi daftar permintaan?, apakah dalam doa kita ada pujian dan percakapan dari hati kehati dengan Tuhan?Ketika kita datang kepada Tuhan, apakah kita datang sebagai anak? Atau sebagai pengemis? Kalau anda dan saya mengaku sebagai anak-anak Allah, mari kita datang kepadaNya dengan doa-doa kita yang penuh pujian, selalu ada percakapan dari hati kehati sehingga kita selalu merasa dekat denganNya. Kita boleh meminta, tetapi hendaklah kita jangan menjadi peminta-minta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar